BERITA OLAHRAGA

VAR cuma benda mati : Berkaca dari Tekel Horor Giovani Lo Celso

VAR cuma benda mati : Berkaca dari Tekel Horor Giovani Lo Celso

PELANGI4D – VAR cuma benda mati : Berkaca dari Tekel Horor Giovani Lo Celso

Lucu. Atau mungkin juga ironis. VAR diciptakan untuk menjadi jawaban dari segala kontroversi di dunia sepak bola. Namun, insiden tekel horor Giovani Lo Celso membuat VAR yang dikultuskan sebagian orang itu tak lebih dari benda mati belaka.

Si gelandang Tottenham Hotspur menginjak tulang kering kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta, dalam laga pekan ke-27 Premier League 2019/20, Sabtu (22/2/2020) malam WIB. Namun, wasit Michael Oliver tak mengganjar Lo Celso kartu. Apa wasit 35 tahun itu berkonsultasi dengan VAR? Oh, iya. Dia melakukannya.

Oliver berkoordinasi dengan David Coote selaku petugas VAR yang bertugas di Stockley Park –markas VAR Premier League. Namun tetap saja, tidak ada kartu merah, maupun sekadar kartu kuning.

Kemudian, Professional Game Match Officials Board (PGMOL) mengakui bahwa Lo Celso seharusnya diusir dari lapangan karena tekel horor itu. Namun, badan resmi yang bertanggung jawab atas laga Liga Inggris tersebut mengakui bahwa keputusan tetap ada di tangan Oliver selaku pengadil lapangan.

REAKSI PGMOL

“PGMOL menganggap bahwa pelanggaran itu seharusnya berbuah kartu merah. Namun manusia (wasit) membuat keputusan subjektif dan dia tidak berpikir itu layak untuk dikartu merah.”

Ini menarik. PGMOL tampak mengakui adanya kesalahan manusia. Terserah apa menurut kalian kesalahan ada di Oliver atau Coote, tetapi di sinilah titik ironinya.
Salah satu fungsi VAR adalah untuk mengecek apakah seorang pemain layak diberi kartu merah langsung atau tidak. Bisa dibilang, VAR dihadirkan untuk memperjelas situasi semacam itu. Boleh dikata, VAR ada untuk mengoreksi atau mencegah kesalahan manusia.

Namun sekali lagi, manusialah yang menafsirkan segala yang disiarkan VAR. Dan menurut ‘para ahli tafsir’ yang bertugas, Lo Celso tidak layak diberi kartu merah. Lalu, diralat bahwa dia seharusnya diberi kartu merah karena terjadi kesalahan manusia.
Artinya, VAR –teknologi canggih itu– tidak sepenuhnya bisa mengoreksi kesalahan manusia. Lantas, apakah Premier League atau sepak bola secara luas masih butuh VAR?

Well, insiden ini mungkin mestinya bisa jadi pelajaran bagi liga atau turnamen lagi di dunia. Apakah setimpal biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan VAR dengan hasilnya di lapangan?

Daripada buang-buang duit buat bikin perangkat dan menyewa petugas VAR, tidakkah sebaiknya anggarannya digunakan untuk hal lain saja? Mungkin duitnya bisa buat membeli stok obat tetes mata dan cemilan wortel untuk para wasit.
Dengan begitu, mungkin mata mereka dapat lebih jeli saat membuat keputusan di laga sepak bola. Kesalahan tetap bisa terjadi, tetapi setidaknya, biayanya lebih murah, bukan?

Prediksi Mirandes vs Villarreal 6 Februari 2020

CUKUP 1 ID BERMAIN SEMUA GAMES PELANGI4D

  • SABUNG AYAM
  • BOLA
  • LIVE CASINO
  • POKER, DOMINO, CEME
  • TOGEL ( SINGAPORE. HONGKONG, SYDNEY, SENTOSA 4D & TOTO )
  • TANGKAS & SLOT

BONUS PELANGI4D :

  • Bonus New Member 10%
  • Bonus Cashback up to 15% [SPORT]
  • Bonus Cashback up to 10% [SABUNG AYAM]
  • Bonus Cashback 5% [SLOTS & TANGKAS]
  • Bonus Rollingan 0.3%
  • Bonus Rollingan 0.8% [CASINO]
  • Bonus Referral Togel :
  • — 4D & COLOK : 1%
  • — 2D & 3D : 0.5%
  • Bonus Referal up to 2% ( Sportbook & Sabung Ayam )
  • Bonus Rollingan Sport 0.3%
  • Bonus Rollingan Sabung Ayam 0.3%

BANK SUPPORT LAYANAN BANK 24 JAM ONLINE :

  • BCA (ONLINE 24 JAM)
  • BNI (ONLINE 24 JAM)
  • BRI (ONLINE 24 JAM)
  • MANDIRI (ONLINE 24 JAM)
  • DANAMON (ONLINE 24 JAM)
  • BANK LOKAL (OVO, NOBU, PAYPRO, DLL)

KETERANGAN LEBIH LANJUT HUBUNGI :

  • LIVE CHAT ONLINE 24 JAM
  • IG : PelangiJitu4D
  • LINE : PelangiJitu
  • WHATSAPP : +6281287736082

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *