Kronologi Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia
PELANGI4D LOUNGEĀ – Kronologi Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. FIFA akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Sudah jalan panjang ditempuh, asa itu pupus.
FIFA mengeluarkan pernyataan pada Rabu (29/3) malam WIB soal pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Itu setelah pertemuan dengan PSSI termasuk sang ketum Erick Thohir.
FIFA tidak memberikan penjelasan tegas soal pembatalan tersebut. Hanya ada kata-kata ‘karena situasi saat ini’.
Kalau melihat situasi saat ini, ada penolakan terhadap keikutsertaan Israel sebagai salah satu negara peserta Piala Dunia U-20. Tapi ingat, FIFA juga sudah menginspeksi 6 stadion termasuk fasilitas penunjangnya.
Menilik ke belakang, Indonesia tidak sim salabim jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ada proses panjang untuk bersaing dengan negara lain sampai habiskan uang segunung untuk merombak kesiapan fasilitas serta infrastruktur penunjang.
Dimulai pada pertengahan 2019
Menpora saat itu, Imam Nahrawi mengirim surat kepada Presiden Jokowi perihal kesiapan dan pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 pada 19 Juli 2019.
Presiden Jokowi melanjutkannya ke FIFA pada 7 Agustus 2019. FIFA pun meminta Indonesia untuk menunjukkan keseriusannya dalam program bidding.
Penunjukkan di akhir 2019
Akhir 2019, gayung bersambut. Seusai rapat FIFA Council Meeting di Shanghai, China pada 24 Oktober 2019, Indonesia akhirnya ditunjuk sebagai tuan rumah!
Indonesia ketika itu kalahkan peserta bidding lainnya yakni Brasil dan peru. Sebelumnya juga ada Myanmar/Thailand, Arab Saudi/Bahrain/Uni Emirat Arab yang mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama tapi tidak lolos ke seleksi tahap akhir.
2 November 2019 adalah waktu pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Bangkok. Pertemuan itu sebelum Jokowi hadiri sidang pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN. Saat itu juga, Presiden Jokowi menyatakan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 kepada dunia.
“Saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan menjadi penyelenggara Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. Kami akan bekerja keras menjamin Piala Dunia U-20 di Indonesia berlangsung sukses dan lancar. Kami telah memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan Asian Games dan juga Asian Para Games 2018,” ujar Presiden.
Infantino antusias dan optimistis, Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik.
“Tentunya kami yakin Indonesia sebagai negara besar dengan 267 juga penduduk, dapat menjadi tuan rumah yang baik. Apalagi didukung oleh 200 juta fans sepakbola ini penting bagi kami,” tutur Gianni.
Awal tahun 2020
Pada bulan Januari 2020, FIFA telah menetapkan enam stadion untuk ajang Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Keenam stadion itu adalah Stadion GBK, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Bung Tomo Surabaya, dan Stadion I Wayan Dipta Bali.
PUPR bekerja keras untuk pembenahan stadion-stadion dan fasilitas penunjangnya. Tentu, dengan biaya yang tidak sedikit.
Akhir tahun 2020
15 September 2020 Presiden Jokowi mengesahkan Keppres Nomor 19 Tahun 2020 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021. Dalam Keppres itu ada penetapan pembentukan INAFOC alias Indonesia FIFA U-20 World Cup Organizing Commitee.
Di waktu yang sama, Jokowi menerbitkan Inpres Nomor 8 Tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2021. Dalam Inpres itu, ada komitmen enam gubernur yang wilayahnya jadi venue Piala Dunia U-20. Semua gubernur pada saat itu menyatakan kesetujuannya dan siap mendukung.
Apes buat Indonesia, Piala Dunia U-20 2021 harus ditunda akibat pandemi Corona. FIFA memutuskannya pada 23 Desember untuk menggeser ajang tersebut pada tahun 2023.
Israel lolos ke Piala Dunia U-20
25 Juni 2022, Israel U-20 memastikan tiket ke Piala Dunia U-20. Itu setelah, mereka menapaki semifinal Piala Eropa U-29 sebagai runner up Grup B.
Israel pun catatkan sejarah untuk pertama kalinya lolos ke Piala Dunia U-20. Ketika itu, belum ada isu penolakan keikutsertaan Israel di Indonesia.
Akhir tahun 2022 yang ‘kritis’
Tragedi Kanjuruhan di bulan Oktober 2022 jadi duka sepakbola Indonesia dan dunia. 135 Orang tewas setelah laga Arema vs Persebaya Surabaya di Malang.
Kekhawatiran muncul. Apakah dengan adanya tragedi tersebut, Indonesia bisa dibatalkan statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20?
5 Oktober 2022, Erick Thohir selaku Menteri BUMN bertemu Gianni Infantino di Doha, Qatar selepas Tragedi Kanjuruhan. Erick yang punya nama di kancah sepakbola internasional coba menjelaskan situasi terkini di Indonesia kepada FIFA.
18 Oktober 2022 jadi momen krusial. Gianni Infantino bertamu ke Istana Negara dan bertemu Presiden Jokowi!
“Pemerintah bersama FIFA juga bersepakat untuk memastikan pertandingan Piala Dunia U-20 di Indonesia dapat berjalan dengan baik,” ujar Jokowi.
Maret 2023 jadi momen kritis
14 Maret 2023, Gubernur Bali Wayan Koster mengirim surat ke Kemenpora yang berisikan keberatan kalau wilayahnya menerima kedatangan Timnas Israel. Wayan Koster berpacu pada posisi Indonesia yang mendukung Palestina dan mendukung kemerdekaan setiap bangsa.
23 Maret 2023, giliran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga buka suara. Ganjar dalam keterangan tertulisnya sependapat dengan Koster, sesama rekannya di partai yang sama.
“Dalam konteks (Piala Dunia) U-20 kami mendorong upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini menerobos agar U-20 tetap sukses tapi tidak menghadirkan Israel,” tegas Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3) dilansir dari detikJateng.
26 Maret 2023 masuki saat-saat kritis. FIFA membatalkan pengundian Piala Dunia U-20 di Bali.
Rumor Indonesia bisa saja dicoret atau dibatalkan oleh FIFA selak tuan rumah makin terdengar gaungnya. Sampai akhirnya, Ketum PSSI Erick Thohir mengaku akan terbang ke Doha, Qatar pada Selasa (28/3) tengah malam untuk bertemu FIFA demi dapat solusi terbaik. Sesuai dengan mandat Presiden Jokowi.
Jokowi di hari yang sama pada sore hari, sebelumnya menggelar jumpa pers. Dirinya tegas berpesan, kedatangan Israel di Piala Dunia U-20 tidak akan mengubah politik luar negeri Indonesia yang selalu berada di sisi Palestina. Jokowi juga menitikberatkan kalau jangan campuradukan olahraga dengan politik.