Bayar Gaji Pegawainya Dengan Bantuan Pemerintah

Bayar Gaji Pegawainya Dengan Bantuan Pemerintah “Liverpool Banjir Kritik”

PELANGI4D – Bayar Gaji Pegawainya Dengan Bantuan Pemerintah , Liverpool Banjir Kritik

Badai kritik menyerbu Liverpool. Ini terjadi setelah klub asal Merseyside itu memutuskan untuk menggunakan bantuan pemerintah untuk membayar gaji pegawainya yang mesti berdiam di rumah karena meluasnya virus corona. Salah satu kritik datang dari mantan pemain Liverpool, Danny Murphy. Ia merasa keputusan The Reds dan klub-klub lain yang turut melakukannya sangat tidak pantas.

“Ini sangat tidak pantas dan tidak masuk akal karena bantuan itu tidak ditujukan kepada klub-klub Premier League yang punya kekuatan finansial untuk membayar pegawai mereka sendiri,” kata Murphy, dilansir Goal International.
“Saya benar-benar kecewa dengan keputusan Liverpool. Keputusan itu bertentangan dengan nilai-nilai kebersamaan klub,” lanjutnya.

DAPAT BANYAK KRITIKAN DARI EKS PEMAINNYA

Murphy menambahkan bahwa langkah Liverpool ini akan memicu terjadinya reaksi merugikan, terutama untuk reputasi The Reds.

“Premier League menyarankan agar gaji pemain dipotong 30 persen dan ini tampaknya sudah disetujui klub-klub. Saya rasa para pemain tidak akan menolak hal ini, tetapi mereka punya hak untuk mengetahui uang itu akan digunakan untuk apa,” ucap Murphy.

“Jumlah yang kita bicarakan itu tidak sedikit. Itu bisa berjuta-juta poundsterling. Jika itu sampai ke petugas medis NHS atau organisasi amal tentu bukan masalah besar. Namun, lain ceritanya jika uang itu tetap di kantong klub,” lanjutnya.

Sebelumnya, Liverpool mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan bantuan pemerintah untuk membayar gaji staf mereka. Skema itu akan membuat 80 persen gaji karyawan maksimal 2.500 poundsterling per bulan dibayar pemerintah dan sisanya jadi tanggung jawab klub.

Padahal, laporan laba-rugi Liverpool sedang positif dalam dua musim belakangan ini. Klub itu mencatat profit sebesar 42 juta poundsterling atau sekitar Rp844 miliar per 31 Mei 2019.
Melihat neraca pada periode buku tersebut yang rilis pada Februari 2020 pun, Liverpool memiliki capital and reserves sebesar 174 juta poundsterling. Sementara pada musim 2017/18, Liverpool mendapat profit 125 juta poundsterling atau sekitar Rp2,5 triliun.

Selain Liverpool ada juga Tottenham Hotspur dan Newcastle United yang melakukan hal serupa. Sementara itu, skema bantuan dari pemerintah Inggris ini seharusnya lebih ditujukan kepada bisnis-bisnis kecil yang mengalami goncangan di tengah lesunya ekonomi akibat COVID-19.