Catat, Ini 4 Bahaya Menahan Kentut bagi Kesehatan
BERITA KESEHATAN

Catat, Ini 4 Bahaya Menahan Kentut bagi Kesehatan

Catat, Ini 4 Bahaya Menahan Kentut bagi Kesehatan

PELANGI4D- Dalam lingkungan sosial, kentut sembarangan bisa menjadi sumber perkelahian tertentu dikarenakan memmiliki nilai-nilai yang berlaku di masyarakat tidak menerimanya.

Kentut itu sendiri disebabkan oleh udara yang terjebak didalam perut berasal dari berbagai sumber. Beberapa di antaranya adalah udara yang ikut tertelan atau ikut masuk saat mengunyah makanan atau minuman.

Namun ternyata, menahan kentut adalah hal yang tidak baik bagi kesehatan. Tidak percaya? Berikut berbagai bahaya jika menahan kentut, seperti dikutip dari berbagai sumber pelangi4d

1. Wasir

Menahan kentut dapat menyebabkan wasir. Hal ini terjadi karena adanya gerakan yang berlebihan pada organ dubur pada saat menahan kentut agar tidak keluar.

Gerakan tersebut membuat otot otot di dubur menegang dan memicu melebarnya pembuluh darah, sehingga menyebabkan terjadinya wasir.

2. Infeksi diverticulosis

Menahan kentut dapat menyebabkan infeksi diverticulosis. Diverticulitis merupakan pembentukan kantung-kantung kecil yang terjadi pada lapisan usus besar. Kantung-kantung kecil (divertikula) tersebut terbentuk karena adanya peningkatan tekanan pada titik-titik lemah dari dinding usus oleh gas, limbah, atau cair.

Jika hal ini terjadi, maka akan menyebabkan sakit parah pada bagian perut, demam, mual, maupun terjadinya perubahan pada kebiasaan buang air besar.

3. Peritonitis

Bahaya menahan kentut bisa mengakibatkan peritonitis. Peritonitis merupakan peradangan peritoneum, yaitu jaringan yang melapisi dinding bagian dalam perut mencakup sebagian besar organ didalam perut.

Gangguan ini terjadi akibat infeksi dari bakteri maupun jamur.

4. Keracunan gas

Jika kita berusaha menahan kentut maka gas tersebut akan membentuk tekanan parsial dalam rongga usus dengan intensitas lebih tinggi, daripada tekanan parsial di dalam darah.

Hal tersebut dapat berakibat masuknya gas ke dalam pembuluh darah yang terdapat di dinding usus, dan pada akhirnya akan beredar ke seluruh tubuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *