Menengok Langsung All New Toyota Hilux Champ
PELANGI4D LOUNGE – All New Hilux Champ kali pertama mendebut di Thailand Motor Expo 2023. OTO Media Group berkesempatan menyambangi pameran dan melihat langsung sang pikap bertubuh kekar itu. Versi produksi massal memiliki bentuk yang mirip dengan model purwarupa. Guratan tubuh otentik Toyota, malah membuatnya nyentrik. Campuran desain jadul ala Kijang Doyok bertemu alur rancangan kontemporer. Toyota Astra Motor (TAM) juga bakal menjajakan unit serupa di market otomotif Tanah Air.
Toyota Thailand menyediakan tiga pilihan jantung penggerak. Ada mesin 2.0L besin, 2.7L bensin (keduanya disedot secara alami) dan turbo diesel 2.4L. Untuk jantung mekanis bensin 1TR-FE 2.0L bertenaga 139 PS dan 183 Nm dikawinkan bareng girboks manual lima percepatan. Sedangkan enjin 2TR-FE 2.7L menghasilkan tenaga 166 PS plus 245 Nm, dipadukan dengan transmisi otomatis torque converter
6-percepatan. Mesin 2GD-FTV
Lalu selanjutnya penenggak solar 2GD-FTV 2.4L memiliki daya puncak 150 PS dan torsi maksimal 343 Nm. Ada opsi manual lima percepatan berikut matik 6AT. Saat melihat spesifikasinya langsung, ia amat berbeda dibanding Hilux. Semua varian Toyota Champ memiliki penggerak roda belakang dengan dua pintu dan dua kursi – tanpa opsi penggerak 4WD. Rentang harga berkisar dari 459.000 bath hingga 577.000 baht atau setara Rp202 jutaan sampai Rp254 jutaan.
Hilux Champ dirancang untuk penggunaan bisnis maupun pribadi. Karena kendaraan macam ini juga jadi bagian gaya hidup di Negeri Siam. Nah, Toyota Motor Thailand (TMT) menawarkan delapan tipe guna menyasar segala lapis segmen maupun aneka kebutuhan di sana. Versi short wheelbase memiliki panjang 4.970 mm dengan wheelbase 2.750 mm. Sedangkan varian long wheelbase, panjangnya bertambah 330 mm dan sumbu roda tambah 335 mm. Lalu ground clearance tersedia 164 mm hingga 180 mm.
Ia dibangun di atas konsep Genchi Genbutsu. Artinya, dalam membangun sebuah kendaraan, Toyota mengambil data langsung dari sumbernya di pasar ASEAN. Kemudian diolah agar produk diterima masyarakat dan sesuai kebutuhan pasar. Pikap anyar ini diposisikan tepat di bawah Hilux. Makanya Champ tidak memiliki sistem penggerak 4×4, sebagai diferensiasi model.
Saat menengok kabin. Secara tampilan menarik, sangat berbeda dari Hilux reguler. Dasbor memiliki format tak rata, dibuat mengotak. Secara umum material di dalam menggunakan plastik, termasuk di door trim. Wajar, ia merupakan kendaraan pekerja, bukan buat penumpang. Ada sedikit aksen oranye di lubang ventilasi AC. Meter cluster masih analog. Lingkar kemudi polos tanpa tombol pengaturan audio.
Di tipe tertinggi sudah menggunakan head unit sekitar 7 inci, sebagai pusat hiburan. Panel AC memakai kenop putar. Kompartemen secukupnya di dasbor maupun konsol tengah. Tertempel tulisan Toyota di sisi kiri. Varian atas di sana pakai jok berbalut kulit sintetis. Tatanan kabin serbahitam.
Kemudian mengenai kelengkapan fitur. Untuk peranti keamanan tersedia dual SRS airbag, pengereman ABS maupun EBD dan GOA Safety Structure. Seperti kendaraan komersial lain, ia diberi opsi Fleet Telematics Service (FTS) guna memantau pergerakan armada, cara sopir mengemudi dan banyak lagi. Pelanggan di sana bisa mencobanya dulu secara gratis selama tiga bulan pertama.
Rangga Versi Indonesia
Bila dilihat dari bentuk maupun ukuran, sangat besar kemungkinan versi di Indonesia sama saja. Namun penggunaan mesin paling masuk akal ialah 2GD-FTV 2.4L yang memang diproduksi lokal di sini. Sedangkan kans enjin bensin tetap ada tapi agaknya kecil. Karena kebutuhan di sini lebih fokus sebagai kendaraan komersial. Maka butuh torsi tinggi sekaligus efisiensi dari diesel. Lantas penggunaan nama bisa saja pakai nomenklatur seperti model konsep: Hilux Rangga. Sebab penamaan sudah sangat familier dan memiliki histori panjang.
Anton Jimmi Suwandy dalam beberapa kesempatan di GIIAS 2023 berujar. Toyota Rangga bakal dijual secara massal ke konsumen sini. Harga akan di bawah varian Hilux termurah. Harapannya, model ini bisa menggenapi lini produk komersial Tanah Air. “Semoga (Toyota Rangga) bisa meningkatkan market share kami di komersial. Khususnya segmen pikap 4×2. Kami melihat Indonesia negara berkembang menuju negara maju. Jadi penggunaan pikap ini menjadi salah satu moda transportasi,” jelasnya. (ALX/ODI)