Mesin Gol Baru dari Skotlandia, Odsonne Edouard !
PELANGI4D – Mesin Gol Baru dari Skotlandia, Odsonne Edouard !
Pada bulan Juni 2018, klub Skotlandia Celtic memecahkan rekor transfer mereka untuk mendatangkan Odsonne Edouard dari Paris Saint Germain dengan banderil 9 juta pounds (Rp 158 miliar).
Pada musim sebelumnya Edouard masih berstatus pemain pinjaman dari PSG, namun berkat torehan 11 gol dalam 29 pertandingan ia pun dipermanenkan oleh Celtic.
Kepergian Moussa Dembele pada musim panas 2018 membuka jalan Edouard untuk menjadi striker utama Celtic. Ia pun menjawab kepercayaan itu dengan torehan 23 gol di musim 2018-19.
Musim ini Edouard sudah melampaui rekor golnya pada musim lalu dengan 24 gol dan dirinya masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi itu. Klub besar Eropa seperti Arsenal, Chelsea, Manchester United dan AS Monaco pun mulai memberikan perhatian pada pemain berusia 22 tahun ini.
Sepanjang musim ini pemain berusia 22 tahun itu telah mencetak 22 gol serta 16 assist dari 37 pertandingan.
Awal Perjalanan Karir
Edouard lahir di Kourou, Guyana wilayah jajahan Prancis, dimana klub amatir pertamanya adalah AF Bobigny sebelum bergabung dengan akademi PSG di tahun 2011.
Ia adalah bagian dari skuat akademi PSG ketika keluar sebagai runner-up UEFA Youth League di musim 2015-16. Di final mereka kalah dari Chelsea. Di tahun yang sama ia menyabet tiga gelar individu di ajang Piala Eropa U-17 di Bulgaria. Mulai dari pemain terbaik turnamen, top skor dan juga masuk dalam tim terbaik.
Bakatnya pun mulai dikenal oleh pemandu bakat klub Eropa, PSG meminjamkannya ke Toulouse di tahun 2016 untuk menambah jam terbang Edouard.
Namun semua tak berjalan dengan baik untuk Edouard, ia terlibat dalam penembakan pistol airsoft dengan rekan setimnya. Toulouse dengan cepat mencuci tangan dan memulangkan sang pemain ke PSG. Insiden itu membuat ia dijatuhi hukuman penjara empat bulan yang ditangguhkan dan denda yang besar hingga 6000 euro. Kejadian itu membuat Edouard ingin mencari pengalaman baru dan menerima tawaran pinjaman dari Celtic.
Betah di Glasgow
Walau menjadi incaran klub besar Liga Primer, Edouard mengaku betah dan akan menghormati kontraknya yang tersisa dua tahun lagi di Celtic.
“Saya tidak tahu!” ujar Edouard saat ditanya terkait nilai pasarnya pada saat ini oleh Goal.
“Pada hari ini saya berada di Celtic dan saya masih memiliki sisa kontrak selama dua tahun. Saya nyaman berada di sini dan menikmati semuanya.”
“Untuk saat ini, masih ada dua tahun tersisa dalam kontrak saya terlebih dalam lima bulan tersisa di musim ini mengharuskan saya untuk lebih fokus pada tim untuk meraih dua trofi di dua kompetisi.”
“Setelah semuanya selesai, mari kita lihat apa yang akan terjadi,” pungkasnya.
Mantan bek Rangers, Alan Hutton memuji bakat yang dimiliki oleh Edouard dan tak ragu menyamakan dirinya dengan nama-nama seperti Henrik Larsson dan juga Moussa Dembele.
“Dia pemain yang luar biasa, dia top, kelas atas,” ujar Hutton.
“Pasti dia bisa bermain di Liga Premier. Dia punya semua atribut untuk menjadi pemain top. Dia memegang bola dengan baik, dia kuat; apa lagi yang Anda butuhkan dari seorang striker?,” lanjutnya.
“Aku tidak akan terkejut jika klub-klub besar menatapnya.”
kotlandia bisa menjadi batu pijakan bagi seorang pemain muda untuk mendapatkan menit bermain dan juga pengalaman sebelum mereka beralih ke Liga Primer Inggris.
Sebut saja sosok seperti Virgil Van Dijk, Fraser Forster, Victor Wanyama hingga Kieran Tierney.
Berbicara setelah kemenangan 2-0 atas Motherwell akhir pekan kemarin (15/2), di mana Edouard mencetak kedua gol, manajer Neil Lennon mengatakan: “Dia luar biasa. Dia luar biasa sepanjang malam tapi di babak kedua beberapa permainan link-up-nya, umpannya, dan finishing-nya hanya kelas dunia. Dia hanya pemain yang luar biasa.”Odsonne memiliki bakat khusus.”
Berpeluang ke Euro 2020
Berkat penampilan apiknya musim ini bukan tak mungkin ia akan segera mendapat caps senior di timnas Prancis. Dan Lennon percaya bahwa pengakuan internasional tidak lepas dari pertanyaan, meskipun ada persaingan dari orang-orang seperti Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan Olivier Giroud untuk menampilkan juara dunia asuhan Didier Deschamps.
“Aku yakin mereka mengawasinya dengan sangat cermat,” katanya.
Dengan 11 gol hanya dalam enam penampilan untuk tim Prancis U-21, pelatih Sylvain Ripoll sangat sadar akan kualitasnya di depan gawang.
“Dia adalah pencetak gol yang tangguh,” kata pelatih itu setelah Edouard mencetak hattrick melawan Slovakia untuk menambah jumlah golnya menjadi sembilan gol dalam empat pertandingan.
Dengan tinggi 187 cm dia merupakan sosok yang besar untuk seorang striker. Berdasarkan statistik, Edouard telah terlibat dalam rata-rata 6,4 duel udara per 90 menit di Liga Eropa. Namun, ia hanya memenangkan 1,8 duel udara dengan tingkat keberhasilan 28%.
Tidak dapat disangkal bakat alami Edouard, dan kecepatan, kekuatan dan kemampuannya untuk bermain di mana pun di lini depan akan membuatnya tetap kuat di radar klub di Liga Premier.