PELANGI4D– Satelit Nusantara Dua Tetap Meluncur di Tengah Pandemi Corona
Satelit Nusantara Dua dijadwalkan bakal meluncur ke orbit Bumi bulan April ini. Satelit yang dioperasikan PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) ini menggantikan satelit Palapa-D untuk melayani kebutuhan akses internet broadband dan broadcasting berkualitas tinggi.
Presiden Direktur PSNS Johanes Indri Prijatmodjo menegaskan peluncuran satelit tetap sesuai jadwal meski di tengah pandemi virus corona SARS-Cov-2.
“Program Satelit Nusantara Dua merupakan program jangka panjang kami dan merupakan bentuk komitmen perusahaan kepada para pelanggan di seluruh Indonesia,” kata Johanes dikutip dari keterangan rilis
Lebih lanjut kata Johanes, Satelit Palapa-D merupakan milik Indosat Ooredoo yang berada di 113 Bujur Timur (BT).
Satelit Nusantara Dua dibuat oleh China Great Wall Industry Corporation. Saat diluncurkan, satelit ini memiliki bobot 5.550 kilogram dan bobot roket peluncurannya mencapai 425.800 kilogram.
Dengan kapasitas 20 x 36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per detik (Gbps) HTS, satelit dapat mencakup wilayah di seluruh Indonesia, Asia Pasifik hingga Australia untuk transponder C-band dan HTS (High Throughput Satellit).
Satelit Nusantara Dua dapat bertahan sampai 15 tahun dan memiliki teknologi yang sama dengan pendahulunya, Satelit Nusantara Satu yaitu C-band dan HTS di Ku-band.
Berkat teknologi tersebut, satelit akan menjadi lebih efisien namun tetap memiliki nilai tambah pada kehandalan tautan. Satelit Nusantara Dua ini juga dapat dimanfaatkan untuk VSAT, broadcast, broadband, backbone, serta backhaul.
“Kami sudah memulai tahap awal pembangunan satelit sejak 2017. Pada awal Maret 2020, kami telah menyelesaikan satellite pre-shipment review dan hasilnya dapat mengantar satelit untuk meluncur pada awal April mendatang,” tutur Johanes.
“Kami berharap peluncuran berjalan lancar sehingga diperkirakan pada Juni 2020 dapat siap melayani masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Satelit Nusantara 1 memakan ongkos pembuatan sekitar US$250 juta atau sekitar Rp 3,5 triliun. Nusantara 1 adalah satelit High Throughput Satellite (HTS) komunikasi broadband pertama di Indonesia.
“Daftar harga SpaceX terbuka di internet. Ada harga SpaceX yang Falcon 9 di situsnya. Falcon 9 itu memakan US$60 juta,” kata Group Head Space System Group Pasifik Satelit Nusantara Indri Prijatmodjo saat acara konferensi pers di Kantor PSN, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Satelit Nusantara 1 meluncur pada awal 2019 menggunakan roket Falcon 9 SpaceX.
Satelit ini memiliki berat ketika peluncuran mencapai 4.100 kilogram. Teknologi Next Generation Electric Propulsion yang disematkan pada Nusantara Satu mampu membuat berat satelit menjadi sangat ringan dan menjadikan biaya investasi lebih terjangkau.