Cannavaro Ragu Sepak Bola Eropa Dimulai Sebelum Akhir Mei -

PELANGI4D LOUNGE – Mantan pemain Juventus dan Real Madrid Fabio Cannavaro ragu sepak bola Eropa bisa kembali bergulir sebelum musim normal berakhir sebagai akibat dari pandemi virus corona.

Sebelum Covid-19 mewabah, liga-liga top Eropa memiliki jadwal yang berakhir pada pertengahan hingga akhir Mei. Liga Inggris dan Liga Jerman awalnya akan berakhir pada 16 serta 16 Mei, sedangkan Liga Italia dan Liga Spanyol pada 24 Mei, sementara Liga Prancis pada 23 Mei.

Akan tetapi, virus corona yang mulai muncul di Wuhan, China, pada akhir 2019 lalu mengacaukan liga-liga tersebut. Premier League dan Bundesliga ditangguhkan hingga 30 April, sedangkan Serie A, La Liga, dan Ligue 1 dihentikan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Tidak hanya itu, Covid-19 juga membuat sejumlah turnamen besar di Benua Biru terkendala. Liga Champions dan Liga Europa ditangguhkan, sementara Piala Eropa 2020 ditunda hingga 2021.

“Dalam waktu kurang dari satu bulan ke depan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di dunia. Saya pikir masalah ini [corona] di Italia dan Spanyol akan berakhir untuk waktu yang lama,” ujar Cannavaro kepada COPE dikutip dari FOX Sports Asia.

“Akan sulit bagi sepak bola Eropa kembali sebelum musim berakhir,” ucap Cannavaro menambahkan.

Cannavaro yang kini melatih klub Liga Super China, Guangzhou Evergrande, menceritakan pengalamannya berada di Negeri Tirai Bambu yang kini sukses memerangi virus corona.

China diklaim menerapkan langkah-langkah tegas dalam mengatasi Covid-19 yang merenggut lebih dari 3.270 jiwa di negara tersebut.

“Virus di Guangzhou sudah terkendali, dan kehidupan mulai kembali normal. Tidak ada batasan lagi, hanya 14 hari di rumah,” tutur Cannavaro.

“Dalam dua hari saya menyelesaikan karantina. Kita semua yang kembali harus melakukannya,” kata pelatih 46 tahun itu melanjutkan.

Menurut Cannavaro, tetap berada di rumah merupakan hal yang sangat penting dalam situasi pandemi corona seperti saat ini. Dengan begitu, tidak ada peluang bagi virus untuk menginfeksi banyak orang.

“Kita harus belajar dari China, mereka memiliki lebih banyak pengalaman dalam situasi ini,” ujar Cannavaro.