Daftar Para Pemain Asing Top Dunia Yang Pernah Main di Liga Indonesia -

Daftar Para Pemain Asing Top Dunia Yang Pernah Main di Liga Indonesia

PELANGI4D – Daftar Para Pemain Asing Top Dunia Yang Pernah Main di Liga Indonesia

Liga Indonesia kerap menghadirkan pesona bagi para pemain asing, tak terkecuali bagi para pemain asing top dunia yang pernah mentas di kompetisi elit Eropa maupun Piala Dunia.

Tercatat, sejak kompetisi Liga Indonesia–hasil peleburan Galatama dan Perserikatan–resmi bergulir pada 1994/95, sudah banyak pemain top dunia yang hilir mudik membela klub Indonesia. Beberapa di antara pemain itu ada yang bermain dalam jangka waktu lama, namun ada juga yang hanya main dalam waktu sebentar saja. Kehadiran para pemain top dunia ini memberikan warna tersendiri bagi kompetisi Liga Indonesia.

Berikut Adalah Nama – Nama Pemain Top Dunia Yang Pernah Bermain Di Liga Indonesia :

Michael Essien

Pada 2017, Michael Essien membuat gempar sepak bola Indonesia setelah ia memutuskan bergabung bersama Persib Bandung. Seturut kehadirannya, aturan mengenai marquee player hadir di ajang Liga 1 2017. Sayangnya, bersama Persib, Essien tampil kurang maksimal. Dari 29 penampilannya bersama ‘Maung Bandung’, Essien hanya menorehkan 5 gol dan 1 assist. Sosok yang tampil di Piala Dunia 2006 dan 2014 ini lebih banyak berkutat dengan cedera.

Peter Odemwingie

Peter Odemwingie adalah nama marquee player selanjutnya yang pernah hadir di Indonesia. Pada 2017 silam, ia membela Madura United. Sebelumnya, ia juga pernah main di Piala Dunia 2010 dan 2014 bersama Timnas Nigeria.

Sejatinya, penampilan Odemwingie menjanjikan. Dari 23 kali tampil. ia menyumbangkan 15 gol dan 8 assist bagi Madura United. Namun sayang, masalah dengan manajemen membuatnya hanya bermain satu musim saja bersama Madura United.

Shane Smeltz

Marquee Player Borneo Bidik Penampilan Kedua di Piala Dunia ...

Shane Smeltz adalah satu pemain top lain yang pernah mentas di Indonesia. Ia adalah bagian dari skuat Timnas Selandia Baru yang mentas di Piala Dunia 2010. Pada 2017, ia memutuskan bergabung dengan Borneo FC. Namun, sama seperti Essien, penampilannya di Borneo tidak menjanjikan. Dari 20 laga, Smeltz hanya mampu mencetak 5 gol tanpa satu assist-pun sama sekali. Alhasil, per musim 2018, manajemen Borneo tidak lagi memperpanjang kontraknya.

Mohamed Sissoko

Sissoko Tinggalkan Mitra Kukar, Pamit ke Seluruh Warga Indonesia

Mohamed Sissoko, sama seperti Essien, Odemwingie, dan Smeltz, datang ketika masa aturan marquee player diterapkan di Indonesia pada 2017. Ketika itu, sosok yang pernah membela Juventus dan Liverpool ini memutuskan untuk membela Mitra Kukar.

Namun, Sissoko urung menjawab harapan. Dari 26 laga yang dimainkan bersama Mitra Kukar, ia hanya menorehkan 5 gol dan 3 assist. Ia juga cukup sering menerima kartu, yakni kartu kuning sebanyak 7 kali dan kartu merah sekali.

Pierre Njanka

Page 3: 10 Pemain Alumni Piala Dunia yang Pernah Main di Liga ...

Jauh sebelum masa marquee player, ada satu pemain top dunia yang pernah main di Indonesia. Ia adalah Pierre Njanka, sosok yang pernah tampil bagi Timnas Kamerun di ajang Piala Dunia 1998 dan 2002. Persija, Arema, Mitra Kukar, dan Persisam Putra Samarinda adalah klub-klub di Indonesia yang pernah dibela Njanka. Puncak prestasinya terjadi pada gelaran Liga Super Indonesia 2009/10, ketika ia mampu mengantarkan Arema menjadi juara.

Eric Djemba Djemba

Football Tweet on Twitter: "Happy 34th birthday to Eric Djemba ...

Satu lagi pemain top yang datang sebelum era “marquee player” adalah Eric Djemba Djemba. Pada 2015, Djemba Djemba memutuskan untuk membela Persebaya. Kehadirannya menuai antusias, karena ia pernah tampil di Piala Dunia 2002 serta Manchester United.

Namun, harapan Djemba Djemba main di Indonesia lebih lama harus pupus, seiring berhentinya kompetisi 2015 akibat pembekuan liga dan federasi. Kontraknya saat itu tidak diperpanjang oleh Persebaya.

Jules Onana

10 Mantan Pemain Liga Indonesia yang Pernah Cicipi Piala Dunia ...

Jules Onana mulai bermain di Indonesia pada 1996. Ia hadir dengan statusnya sebagai penggawa Timnas Kamerun pada ajang Piala Dunia 1990, bersama dengan Roger Milla dan Emmanuel Maboang Kessack.

Cukup banyak sekali klub yang dibela Onana di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Persma Manado, Persijap Jepara, dan terakhir ia membela Pelita Jaya pada Liga Indonesia 2003. Kini, Onana berprofesi sebagai agen.

Emmanuel Maboang Kessack

Deretan Pemain Bintang di Dunia Sepak Bola Indonesia | Halaman 2

Maboang Kessack merupakan rekan setim Onana dan Roger Milla di Timnas Kamerun dalam ajang Piala Dunia 1990. Pada perhelatan Liga Indonesia 1997/98, ia memutuskan hijrah ke Indonesia dan membela Pelita Jaya.

Namun, kiprah Maboang Kessack hanya sebentar saja, mengingat kompetisi Liga Indonesia 1997/98 dihentikan akibat kerusuhan dan situasi politik dalam negeri yang tidak stabil.

Roger Milla

Pemain Asing di Liga Indonesia, Gerbong Pertama Tak Sesuai Harapan

Salah satu pemain top dunia yang harum di Indonesia adalah Roger Milla. Datang ke Indonesia sebagai alumnus Piala Dunai 1990 dan 1994, ia langsung menunjukkan maginya di depan publik sepak bola nasional.

Membela Pelita Jaya di Liga Indonesia 1994/95, Milla sukses mencetak 23 gol dari 23 laga. Musim berikutinya, ia hijrah ke Putra Samarinda dan berhasil menorehkan 18 gol dari 12 pertandingan.

Mario Kempes

6 Pemain yang Sempat Jadi Bintang di Piala Dunia Ternyata Pernah ...

Mario Kempes adalah nama yang tidak asing. Ia adalah salah satu aktor kunci di balik gelar Piala Dunia 1978 yang berhasil digondol Argentina. Pada 1999, ia nyatanya pernah main di Indonesia bersama Pelita Jaya.

Walau saat itu usianya sudah tidak lagi muda, Kempes tetap produktif. Ia berhasil mencetak 10 gol dari 15 laga bersama Pelita Jaya.

Selain nama-nama di atas, masih banyak sosok-sosok top lain yang pernah main di Indonesia, sebut saja Marcus Bent, Didier Zokora, Natsja Ceh, Ivan Bosnjak, serta Carlton Cole. Rata-rata, masa bermain mereka di Indonesia memang tidak lama.

Namun, dari sini, bisa dilihat bahwa Liga Indonesia sejatinya punya magnet bagi pemain asing. Hal inilah yang semestinya bisa dimanfaatkan oleh federasi dalam hal ini PSSI , dengan cara meningkatkan mutu dan kualitas kompetisi.