Juergen Kloop : Filosofi Saya Tetap Sama Cuma Beda Cara Kerja

Juergen Kloop : Filosofi Saya Tetap Sama Cuma Beda Cara Kerja di Setiap Klub

PELANGI4D – Juergen Kloop : Filosofi Saya Tetap Sama Cuma Beda Cara Kerja di Setiap Klub

Jika mengikuti perjalanan karier Juergen Klopp dari sejak dia melatih Mainz, lalu Borussia Dortmund, dan kini Liverpool; boleh jadi ada sebagian orang yang merasa, “Kok, kayaknya filosofi Klopp ini berubah, ya?” pemikiran seperti itu adalah keliru. Dari dahulu sampai sekarang, filosofi Klopp selalu sama. Kalau ada orang yang merasa Juergen Klopp berubah, sesungguhnya bukan filosofinya yang berubah, tetapi cara kerjanya yang berbeda.

“Beberapa ide selalu sama, organisasi, atau ide tentang organisasi, selalu serupa: Aku ingin timku bisa merebut bola kembali [dengan sesegera mungkin] dan hal-hal semacam itu,” ujar pelatih asal Jerman itu, dilansir Goal International. “Aku ingin timku bisa merebut bola kembali”. Well, itulah filosofi sepak bola Juergen Klopp yang lebih akrab dikenal sebagai gegenpressing.

Jurgen Klopp explains excruciating moment he "stepped in the s ...

“Hal-hal itu tidak pernah benar-benar berubah karena kupikir itu benar. Namun tentu saja, sebagai manajer, Anda harus menyesuaikan gaya Anda dengan kualitas pemain yang Anda miliki,” terang pelatih 52 tahun tersebut. “Kualitasnya banyak meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tidak hanya di sini; di Dortmund juga berbeda dengan di Mainz. Di Mainz juga berbeda dari tahun ke tahun,” lanjutnya.

DI SETIAP KLUB PUNYA MATERI PEMAIN YANG BERBEDA

Nah, itu. Materi pemain di setiap klub yang dilatih Klopp tidak sama. Jadi, harus ada penyesuaian tertentu agar filosofinya bisa bekerja dengan baik. Lalu, biarpun di klub yang sama, tetapi bisa saja cara kerjanya juga berbeda di beberapa musimnya. Secara sederhana, kita bisa melihat formasi dasar yang diterapkan oleh Klopp. Waktu awal-awal melatih Mainz, pelatih kelahiran Stuttgart itu memakai formasi dasar 4-4-2. Kemudian, berubah jadi 4-3-3, berkembang jadi 4-3-2-1, lalu balik lagi jadi 4-4-2.

Jurgen Klopp is expected to bring Borussia Dortmund stars to ...

Kalau di Dortmund, awalnya 4-4-2. Seiring berjalannya waktu, Klopp menerapkan 4-2-3-1 dan lebih sering menggunakannya. Formasi dasar itulah yang juga sempat diterapkannya pada masa awal melatih Liverpool. Kini, The Reds lebih sering memakai pakem dasar 4-3-3. “Ini semua tentang organisasi. Bukannya aku punya ide yang ajek paling benar dan menyuruh para pemain menerapkannya, aku cuma mencoba untuk memahami dengan tepat kualitas dan keterampilan para pemain, lalu menerapkannya,” terangnya.

“Tentu saja, banyak hal berubah. Caraku bekerja berubah, aku mulai sendiri, sekarang aku memiliki banyak [staf] pelatih di sisiku,” lanjutnya. Jadi, semua itu semata-mata hanya untuk beradaptasi terhadap segala macam situasi. Sebenarnya, sih, enggak cuma perkara tim dan musim yang berbeda. Liga yang berbeda juga menjadi faktor pembeda dalam penerapan filosofi Klopp.

Jurgen Klopp sings Salt-N-Pepa classic after Liverpool win ...

Waktu masih melatih di Bundesliga dan awal-awal berkarier di Premier League, gaya bermain Klopp itu ibaratnya kayak ‘ngegas’ terus. Pressing, pressing, dan pressing. Namun semakin ke sini, terutama musim ini, ada kalanya Liverpool bermain lebih ‘santai’. Klopp dan stafnya benar-benar menganalisis dari laga ke laga, dari tim ke tim. Jadi, enggak semua tim dan semua laga cara kerjanya di lapangan sama. Lebih bijak. Ya, wajar saja kalau Liverpool kini menjadi tim terkonsisten di Inggris.