Team Talk : Rahasia Conte Selamatkan Intermilan Dari kekalahan

Team Talk : Rahasia Conte Selamatkan Intermilan Dari kekalahan di Derby Della Madonnina

PELANGI4D – Team Talk : Rahasia Conte Selamatkan Intermilan Dari kekalahan di Derby Della Madonnina

Musim 2019/20 memberikan babak baru bagi perjalanan Romelu Lukaku sebagai pesepak bola. Ia hengkang ke Italia, memilih untuk bertanding dengan memakai jersi biru-hitam, bersorak merayakan gol di Giuseppe Meazza. Laga Serie A pekan ke-23 mencerminkan seperti apa Conte memperlakukan sepak bola. Tim asuhannya tertinggal 0-2 dari AC Milan di babak pertama.

Setelah turun minum, Inter malah berbalik hingga menang 4-2. Lukaku yang mencetak gol di laga tersebut mengingat baik-baik apa yang dilakukan Conte di ruang ganti. “Saat tertinggal 0-2 dari Milan, Conte tidak membentak kami sedikit pun. Ia memberi tahu apa yang harus kami lakukan dan ruang mana yang bisa dieksploitasi sehingga akhirnya kami bisa mewujudkan kemenangan,” jelas Lukaku, dilansir Football Italia.

BAGI CONTE KEMENANGAN BUKAN HAL YANG UTAMA

Bagi Conte kemenangan adalah segalanya. Kalau kemenangan itu bisa direngkuh dengan berteriak dan meledak-ledak kepada anak asuhnya di sepanjang laga, dia akan melakukannya. Kalau kemenangan bisa diraih dengan memberi team-talk brilian kepada timnya, Conte pun akan melakukannya. Selain Lukaku, Marcelo Brozovic, Matias Vecino, dan Stefan de Vrij membukukan gol di duel akbar tersebut. Menyebut Inter pantas menang di laga ini tidak berlebihan.

Inter tidak asal turun gelanggang saat berhadapan dengan Milan. Mereka paham betul apa yang harus dikerjakan untuk membendung tekanan, untuk melepaskan tekanan, maupun mencari solusi alternatif untuk mencetak gol. Inter memang kaya akan variasi serangan di bawah kepelatihan Conte. Danilo D’Ambrosio dan Kwadwo Asamoah yang ada di area sayap dapat menambah opsi serangan.

Di laga tersebut, Inter juga diuntungkan karena ketiga gelandang mereka Stefano Sensi, Brozovic, dan Nicolo Barella bisa mengkreasikan peluang. Ketiganya sangat cair untuk memberikan sokongan kepada lini depan. Kemenangan menjadi bagian Inter karena pasukan Conte memahami betul apa yang harus dilakukan di atas lapangan. Lawan boleh menekan, tetapi Inter tidak gagap mencari solusi.

Conte yang merupakan anak kandung sepak bola Italia itu tak mau ambil pusing dengan cara. Pertandingan sepak bola ada untuk dimenangi. Pengertian seperti itu sampai kepada Lukaku. Tanpa tedeng aling-aling, si penyerang Belgia mulai melupakan hari-hari menyebalkan di Old Trafford dan menikmati sepak bola ala Negeri Pizza.

Dua puluh tiga gol yang diciptakannya untuk Inter di seluruh kompetisi 2019/20 menegaskan bahwa Lukaku yang lama sudah berlalu, Lukaku yang baru telah datang. “Bahkan ketika bicara soal bertandem dengan Lautaro Martinez di Inter saja, komunikasi adalah kuncinya. Hal terbaik dari bermain di Milan adalah Giuseppe Meazza yang dipenuhi penonton. Rasanya luar biasa, saya sangat menyukainya,” tutur Lukaku.