The Story So Far
BERITA HIBURAN

The Story So Far Dan Gosip Pop Punk

Taruhan Bola – The Story So Far Sejak terakhir merilis album self-titled pada tahun 2015 silam,

band pop punk cukup senior yang berasal dari Walnut Creek, California,Amerika Serikat.

Akhirnya mereka memutuskan merilis karya anyar yang membuat saya tertarik

dan saya putuskan untuk menyelami album band idola saya ini yang terbentuk medio 2007.

Sedikit perkenalan sebelum mengulas album ini, The Story So Far
yah nama yang tidak asing lagi untuk kita band dari CA ini

Ternyata fakta nya mereka telah merilis 4 album studio (termasuk album terbaru dari mereka Proper Dose) dan satu EP.

Mereka bisa dibilang termasuk salah satu dari sekian banyak band –
band indie yang rajin mengeluarkan karya

walaupun rentang pengerjaan album satu ke album yang lain berjarak  sekitar kurang lebih dua tahun.

Setelah merilis album self-titled di tahun 2015 band ini di sibukkan oleh banyak tur dan kesibukan personel lainnya. Sampai-sampai sang vokalis, Parker Cannon, ngomel,

The Story So Far

We were so burnt from touring, and playing the same songs over and over again. We knew we had to take a step back and collect ourselves.”

Dari kalimat tersebut, tersirat bahwa TSSF bosan dengan musik yang mereka mainkan. Pop punk, kalo boleh jujur, emang gitu-gitu aja alur nya. Pengulangan tema dan progresi kord nggak bisa dihindarkan.

Ambisi TSSF untuk membuat pop punk tetap menyenangkan saat mereka bawakan pun akhir nya lahir.

Mereka pun menyisihkan waktu untuk mengisi ulang energi, dan mengumpulkan ide-ide untuk materi baru yang bakal bikin kuping kamu rindu.

Akhirnya pada tanggal 21 September lewat label Pure Noise Records, TSSF merilis album baru bertajuk ‘Proper Dose’.

Proper Dose album sadis ini berisi 11 track yang siap menemani keseharian aktivitas kalian yang amat buruk

mulai dari kejamnya sekolah, jatuh cinta, atau kelamnya kehidupan di dunia ini.

Proper Dose memberikan pendengar sebuah pengalaman penuh intrik dan sangat menarik , dengan seluruh bagian tengah dipersembahkan untuk lagu-lagu paling bikin ‘melek’ dan juga bisa bikin kantuk.

Album ini juga punya tone gitar jauh lebih bersih daripada album  album mereka yang sebelumnya.

Pada Track seperti ‘Keep This Up’ dan ‘If I Fall’ mereka menampilkan beberapa lead gitar yang paling menyenangkan

dan tentu nya rasa nya ingin untuk mengulang ngulang yang pernah saya dengar selama mengikuti band ini.

Ketukan Drum yang menonjol dari drummer Ryan Torf dengan mudah merasuk di telinga. The Story So Far juga bermain-main dengan sound baru.

terbukti di salah satu track ‘Out Of It’ merkea sedikit menysusun nya kembali dan melakukan mixing ulang

Dengan sentuhan yang berbeda dengan Parker bernyanyi lebih dari berteriak saja

Dan instrumen yang datang dipadu timing yang sangat pas membuat track ini jadi jagoan di album ini.

Track ‘Line’ dan ‘Growing On You’

Dan pada track line Track ‘Line’ dan ‘Growing On You’ Ternyata benar

dan nggak diragukan lagi adalah dua track yang menurut saya menjanjikan untuk didengarkan di kala santai/melepas penat buat tidur.

Pemicunya adalah vokal Parker yang begitu memudar dan lebih dingin dan juga jauh lebih tinggi di album album sebelum nya.

Saya beranggapan bahwa jika The Story So Far pernah berusaha menulis full album sebelumnya dengan patokan lagu berjudul ‘Phantom’ dari album self-titled (2015), mereka bakal melakukannya dengan sangat sempuna.

Saya langsung suka waktu pertama kali dengar Proper Dose, imajinasi saya tepat pada sasaran dan lamunan.

Mereka menyempurnakan sound mereka yang tenttu nya mereka kembangkan sepanjang mereka bermain band

dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih agung, sesuatu yang lebih enak dan terkumpul.

Track berjudul ‘Proper Dose’ yang menonjolkan beat seperti memompa adrenalin sangat kontras

dengan beberapa track yang tersaji di album self titled mereka seperti ‘Heavy Gloom’, ‘Solo’, maupun ‘Mock’.

Lanjut ke departemen lirik untuk album ini yang ditulis sendiri oleh
sang vokalis yang memiliki suara serak serak basah ini.

Parker Cannon, ia bisa menggambarkan kehidupan personal terhadap fase masa lalunya yang begitu kompleks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *